Melaka,(2007).
Malam dijilati sinar rembulan
yang terbaring
melenakan setiap desah jiwa.
Dada langit masih damai,
Tanpa riuh rendah loceng kehidupan
serta haba panas yang mengeringkan tulang..
Sekuntum hati masih menghiba,
Sekuntum hati masih menghiba,
Dalam doa ia menyeru:
"Allah ampuni aku....!
Allah beri damaiku...!
Allah hapus dukaku...!"
Suaranya menggema
serangkai bayu datang menderu
mematahkan canda rerumputan
yang resah terkapar.
Sekuntum hati masih menerawang,
Sambil menyusun lembar-lembar doa,
Untuk sang pencipta...
Tiada ulasan:
Catat Ulasan