Puisi Usman Awang
1955
Kami mengunjungi pusara bunda
sunyi pagi disinar surya
wangi berseri puspa kemboja
menyambut kami mewakili bunda.
Tegak kami dimakam sepi
lalang-lalang tinggi berdiri
dua nesan terkapar mati
hanya papan dimakan bumi.
Dalam kenangan kami melihat
mesra kasih bunda menatap
sedang lena dalam rahap
dua tangan kaku berdakap.
Bibir bunda bersih lesu
pernah dulu mengucupi dahiku
kini kurasakan kasihnya lagi
meski jauh dibatasi bumi.
Nesan batu kami tegakkan
tiada lagi lalang memanjang
ada doa kami pohonkan
air mawar kami siramkan.
Senyuman kemboja mengantar kami,
meninggalkan makam sepi sendiri,
damailah bunda dalam pengabdian,
insan kerdil menghadap Tuhan.
Begitu bakti kami berikan,
tiada sama bunda melahirkan,
kasih bunda tiada sempadan,
kemuncak murni kemuliaan insan.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan